Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Sejarah Teori Motivasi
Tahun 1950an merupakan periode perkembangan konsep-konsep motivasi. Teori-teori yang berkembang pada masa ini adalah hierarki teori kebutuhan, teori X dan Y, dan teori dua faktor. Teori-teori kuno dikenal karena merupakan dasar berkembangnya teori yang ada hingga saat ini yang digunakan oleh manajer pelaksana di organisasi-organisasi di dunia dalam menjelaskan motivasi karyawan.
Teori Hirarki Kebutuhan
Abraham Maslow, pencetus hierarki teori kebutuhan. Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).
Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.
Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.
Teori X dan teori Y
Douglas McGregor menemukan teori X dan teori Y setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan.Kesimpulan yang didapatkan adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung membentuk perilaku mereka terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.
Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X, yaitu:
- Karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya.
- Karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan.
- Karyawan akan mengindari tanggung jawab dan mencari perintah formal, di mana ini adalah asumsi ketiga.
- Sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
- Karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
- Karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
- Karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggungjawab.
- Karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.
Empat area utama motivasi manusia adalah makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujuan-tujuan yang mendasari motivasi ditentukan sendiri oleh individu yang melakukannya, individu dianggap tergerak untuk mencapai tujuan karena motivasi intrinsik (keinginan beraktivitas atau meraih pencapaian tertentu semata-mata demi kesenangan atau kepuasan dari melakukan aktivitas tersebut), atau karena motivasi ekstrinsik, yakni keinginan untuk mengejar suatu tujuan yang diakibatkan oleh imbalan-imbalan eksternal.
Di Indonesia sendiri ada beberapa orang yang terkenal untuk memberikan motivasi yaitu Mario Teguh dan Ary Ginanjar yang terkenal dengan ESQ. Beberapa contoh kata-kata yang mengandung unsur untuk memotivasi sebagai berikut:
Khayalan adalah sebuah bentuk doa,
yang menjadi awal dari pembayangan proses
untuk mencapai keadaan yang kita harapkan
di masa depan.
Ia adalah kualitas yang vital
untuk anak-anak dan remaja,
yang ternyata tetap penting
bagi para pemimpin senior.
Mohon Anda simpulkan,
siapakah yang secara alamiah
cenderung menjadi pengkhayal,
anak orang kaya atau orang miskin?
Mohon Anda berikan sedikit pendapat.
Saya tunggu ya? (Mario Teguh)
========================================================
Tuhanku Yang Maha Agung
Bergulir butir-butir tasbih
di antara jemariku
yang sejuk karena tetesan air mata
yang terpeleset saat berebut
mencium pipiku
yang rindu belaian Illahiyah Mu
Tuhanku
yang tiada bersyarikat
dalam Kemahaan Mu,
di tahun baru ini
rahmatilah upayaku untuk
membeningkan hati
menjernihkan pikiran
dan mengindahkan perilaku,
agar aku menjadi rahmat
bagi sesama dan alam.
Tuhan, cintailah aku
Aamiin (Mario Teguh)
Di sini untuk sumber :)
Kalau menurut saya yang cenderung menjadi pengkhayal adalah anak orang kaya. karena mereka sudah kaya, sehngga mereka lebih berani berkhayal sedangkan anak orang miskin haya mempunyai khayalan sebatas keluar dari masalah kehidupan sehari-harinnya seperti minum makan. pokonya kalau sudah keluar dari masalah makan minum, mereka sudah lega. ya segitu-gitulah standar hidup orang miskin. karena mereka sediri yang menentukan standar hidup(impian) yang terlalu rendah(bukan memojokkan orang miskin, sebenarnya kasihan juga sih).
ReplyDelete